Selasa, 02 Juli 2019

ETIKA PROFESI BIDANG TEKNIK MESIN DAN PROSPEK LULUSAN TEKNIK MESIN

PENGERTIAN ETIKA

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta ethaEthos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Etika adalah sesuatu filsafat yang mempelajari nilai dan kualitas yang mencakup standar dan penilaian moral. Etika analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika diasumsikan bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat serta komentar. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu.Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
  1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
  2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
  3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.


Macam-macam Etika

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
  1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
  2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara umum dapat dibagimenjadi :
  1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
  2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi duabagian :
  1. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
  2. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara) sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.

Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
  1. Sikap terhadap sesame.
  2. Etika keluarga.
  3. Etika profesi.
  4. Etika politik.
  5. Etika lingkungan.
  6. Etika idiologi.

Manfaat Etika

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut
  1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral dan Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
  2. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat dan Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

PENGERTIAN PROFESI


Profesi sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.


Karakteristik Profesi    
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.


Ciri – Ciri Profesi                                                           

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
  1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan militer, teknik dan desainer Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
  3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.


 PROFESIONALISME


 Pengertian Professional / Professionalisme

Adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.  Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang.


Ciri – Ciri Profesionalisme

Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata - rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

Perbedaan Profesi& Profesional :


Profesi :
  1. mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
  2. melaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
  3. melaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
  4. melaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Profesional :                        
  1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
  2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
  3. Hidup dari situ.
  4. Bangga akan pekerjaannya.

Kode Etik Profesi / Profesionalisme

Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.


Tujuan Kode Etik :
  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
  3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
  4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
  5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
  8. Menentukan baku standarnya sendiri.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.


Prinsip Etika Profesi :
  1. Tanggung Jawab Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya serta dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
  2. Keadilan,Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
  3. Otonomi, Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya

Etika dalam Bidang Teknik Mesin Yaitu Merupakan suatu prinsip-prinsip atau aturan prilaku di dalam bidang Teknik Mesin yang bertujuan untuk mencapai nilai dan norma moral yang terkandung di dalamnya. Sedangkan Profesi dalam bidang teknik Mesin dapat diartikan sebagai pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebuah profesi akan dapat dipercaya dunia industri ketika  kesadaran diri kita yang kuat menjunjung tinggi nilai etika profesi kita di dunia industri maupun di sekitar kita. Jadi dapat dikatakan  etika profesi yaitu batasan-batasan untuk mengatur atau membimbing prilaku kita sebagai manusia secara normatif. Kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Karena semuanya itu sangat berpengaruh bagi kita sebagai mahasiswa teknik mesin yang seharusnya mempunyai etika yang bermoral baik.





PROFESI TEKNIK MESIN DIDALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI



1. Dalam Negeri :

A. ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI TEKNIK MESIN

Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITS. Sebuah organisasi struktural dalam Keluarga Mahasiswa Mesin (KMM) yang mempunyai kedudukan sebagai badan eksekutif seperti yang tertuang dalam KD KMM. Yang bisa menjadi anggota HMM adalah seluruh mahasiswa Teknik Mesin S-1 FTI ITS yang telah dinyatakan lulus dari proses kaderisasi awal. Ada tiga peran utama yang nantinya akan diemban oleh HMM. Yang pertama, tentunya sebagai badan eksekutif HMM berperan sebagai pusat koordinasi dari seluruh organisasi mahasiswa yang ada di lingkup internal Teknik Mesin. Baik itu fungsi koordinatifnya terhadap Lembaga / LSM ataupun fungsi instruktifnya terhadap Klub. Yang kedua, HMM berperan sebagai mitra kerja aktif dari Pihak Jurusan Teknik Mesin ITS. Dibutuhkan sebuah pola komunikasi yang terbuka antara kedua belah pihak ini. Yang ketiga, HMM berperan sebagai fasilitator bagi seluruh kegiatan kemahasiswaan KMM yang berkaitan dengan lingkup eksternal maupun lingkup internal Teknik Mesin ITS sendiri.

Lembaga Bengkel Mahasiswa Mesin (LBMM) ITS. Salah satu ormawa yang ada di Jurusan Teknik Mesin bergerak di bidang kemekanikan dan otomotif. Di mana kedua bidang tersebut sangat erat kaitanya dengan minat dan bakat dari Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Dengan adanya Lembaga Bengkel Mahasiswa Mesin diharapkan minat dan bakat mahasiswa Jurusan Teknik Mesin mampu terwadahi dan terarahkan.

Lembaga Ash-Shaff. Ash-Shaff adalah Lembaga Swadaya Mahasiswa yang berperan sebagai forum komunikasi civitas akademika muslim Jurusan Teknik Mesin ITS, dimana Lembaga ini bergerak dalam bidang dakwah untuk menjalin ukhuwah islamiyah yang kokoh, membangun intelektual muslim yang berwawasan luas, berkepribadian Islam, serta berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunah Rasullulah SAW.

Dimensi. Dimensi merupakan Club yang menampung minat dan bakat mahasiswa mesin dalam bidang jurnalistik serta sebagai media penyalur informasi Teknik Mesin ITS. Sebagai perantaranya adalah majalah Dimensi dan majalah tembok yang diterbitkan secara berkala. Peningkatan skill anggota di bidang jurnalistik dilakukan lewat kegiatan mentoring dan pendelegasian keluar instansi lainnya dalam pelatihan jurnalistik. Club Dimensi juga membina hubungan baik dan bekerjasama dengan Lembaga Pers Mahasiswa luar Teknik Mesin lewat keikutsertaannya menjadi anggota Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).

Mesin Autosport ITS. Club ini menampung minat dan bakat mahasiswa mesin dalam bidang automotif khususnya sebagai pelaksana teknis (racing comittee) suatu even otomotif.

Mesin Music Club (MMC). Mesin Music Club adalah sebuah club yang berfungsi sebagai wadah dan penyalur minat dan bakat mahasiswa Teknik Mesin ITS di bidang musik serta sebagai tempat pembelajaran berorganisasi. MMC mempunyai peran sebagai salah satu club yang ikut mensukseskan kegiatan keluarga mahasiswa mesin ITS. MMC mempunyai tujuan turut memajukan perkembangan musik dilingkungan Teknik Mesin ITS.

    B.  Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dimulai pada tanggal 23 Mei 1952 ketika Ir. H. Djoeanda Kartawidjaja dan Prof. Ir. R.Roosseno Soerjohadikoesoemo berkumpul bersama kawan-kawannya sesama insinyur Indonesia di Aula Barat, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang menjadi ITB) di Jl. Ganesha 10, Bandung. Pada saat itu jumlah insinyur Indonesia baru sekitar 75 orang.Sementara tanggung jawab yang harus dipikul sangat besar. Untuk itu disepakati untuk membuat Persatuan Insinyur Indonesia dengan tujuan untuk mempererat kerja sama para insinyur agar dapat menjadi kekuatan yang nyata untuk membangun negara dan bangsa Indonesia. Pada tahun 1957, PII juga menjadi salah satu motor utama berdirinya Institut Teknologi Bandung (ITB). PII adalah organisasi profesi tertua kedua di Indonesia setelah IDI.       

Berikut adalah susunan organisasinya :

Badan Kejuruan/Badan Kejuruan Teknologi (BK/BKT) PII Badan Kejuruan Sipil :

1. Badan Kejuruan Elektro

2. Badan Kejuruan Kimia

3. Badan Kejuruan Mesin

4. Badan Kejuruan Fisika

5. Badan Kejuruan Industri

6. Badan Kejuruan Geodesi

7. Badan Kejuruan Lingkungan

8. Badan Kejuruan Teknologi Informatika

9. Badan Kejuruan Teknologi Pertambangan

10. Badan Kejuruan Teknologi Pertanian

11. Badan Kejuruan Teknologi Kedirgantaraan

12. Badan Kejuruan Teknologi Kelautan

13. Badan Kejuruan Teknologi Perminyakan


Mitra Organisasi :
  1. Perguruan Tinggi Teknik
  2. Asosiasi Profesi
  3. Industri/Perusahaan
Keanggotaan Internasional :
  1. WFEO (World Federation of Engineering Organizations)
  2. AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organizations)
  3. FEISEAP (Federation of Engineering Institute South East Asia and Pacific)
  4. AEESEAP (Association of Engineering Education South East Asia and Pacific)

Daftar Ketua Umum PII :

1. Ir. H. Djoeanda Kartawidjaja (1952-1954)

2. Ir. Kaslan Tohir (1954-1959)

3. Ir. Ukar Bratakusumah (1959-1961)

4. Ir. Suratman D. (1965-1969)

5. Dr. Ir. G. M. Tampubolon (1969-1984)

6. Ir. Sumantri (1984-1989)

7. Ir. Aburizal Bakrie (1989-1994)

8. Ir. Arifin Panigoro (1994-1999)

9. Ir. Qoyum Tjandranegara (1999-2002)

10. Ir. Pandri Prabono, IPM (2002-2004)

11. Ir. Rauf Purnama (2004-2006)

12. Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA (2006-2009)

13. Dr. Ir. Muhammad Said Didu (2009-2012)

14. Ir. Bobby Gafur Umar, MBA (2012-sekarang)



2. Luar Negeri :

A.  WFEO (World Federation of Engineering Organizations)

WFEO melayani masyarakat dan diakui sebagai sumber terhormat dan berharga nasihat dan bimbingan pada kebijakan, kepentingan dan keprihatinan yang berhubungan dengan teknik dan teknologi. Peran dan tanggung jawab insinyur dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat lebih dan lebih dikenal dan diakui di seluruh dunia.World Federation of Engineering Organizations (WFEO) adalah satu-satunya Tubuh yang mewakili profesi rekayasa dari semua jenis dan disiplin ilmu di Level DuniaWFEO adalah sebuah platform internasional di mana isu-isu yang berkaitan dengan rekayasa dibahas dan dibahas. World Federation of Engineering Organizations adalah organisasi non-pemerintah internasional yang mewakili profesi rekayasa di seluruh dunia.

 Didirikan pada tahun 1968 oleh sekelompok organisasi rekayasa regional, di bawah naungan United Nations Educational, Scientific dan Organisasi Budaya (UNESCO) di Paris, Federasi Dunia Teknik Organisasi (WFEO) menyatukan organisasi rekayasa nasional dari lebih dari 90 negara dan mewakili sekitar 20 juta insinyur dari seluruh dunia.

 WFEO mendorong semua anggota nasional dan internasional untuk berkontribusi terhadap upaya global untuk membangun dunia yang berkelanjutan, adil dan damai dengan memberikan perspektif internasional dan memungkinkan mekanisme: Untuk memberikan informasi dan kepemimpinan untuk profesi rekayasa pada isu-isu yang menjadi perhatian publik atau profesi. Untuk melayani masyarakat dan harus diakui, oleh organisasi nasional dan internasional dan masyarakat, sebagai sumber dihormati dan berharga nasihat dan bimbingan pada kebijakan, kepentingan dan keprihatinan yang berhubungan teknik dan teknologi untuk lingkungan manusia dan alam.Untuk membuat informasi tentang teknik yang tersedia untuk negara-negara di dunia dan untuk memfasilitasi komunikasi antara negara-negara anggotanya.Untuk mendorong perdamaian, keamanan sosial ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di antara semua negara di dunia, melalui penerapan teknologi. Untuk memfasilitasi hubungan antara pemerintah, bisnis dan orang dengan menambahkan dimensi rekayasa untuk diskusi tentang kebijakan dan investasi.

 WFEO adalah pemimpin yang diakui dan dipilih internasional dari profesi teknik dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional profesional nasional dan lainnya dalam menjadi profesi utama dalam mengembangkan dan menerapkan teknik untuk secara konstruktif menyelesaikan masalah internasional dan nasional untuk kepentingan kemanusiaan.

Misinya adalah untuk mewakili profesi rekayasa internasional, memberikan kebijaksanaan kolektif dan kepemimpinan dari profesi untuk membantu lembaga nasional memilih opsi kebijakan yang tepat dengan masalah yang paling penting negara di dunia yang mempengaruhi, untuk meningkatkan praktek rekayasa, untuk membuat informasi tentang teknik yang tersedia untuk negara-negara di dunia dan untuk memfasilitasi komunikasi antara negara-negara anggotanya tentang praktik terbaik di dunia dalam kegiatan rekayasa kunci, untuk mendorong keamanan sosial-ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di antara semua negara di dunia, melalui penerapan teknologi, untuk melayani masyarakat dan diakui oleh organisasi nasional dan internasional dan masyarakat, sebagai sumber dihormati dan berharga nasihat dan bimbingan pada kebijakan, kepentingan dan keprihatinan yang berhubungan teknik dan teknologi untuk lingkungan manusia dan alam, untuk bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan seperti bank pembangunan, untuk mendorong kemitraan swasta publik dengan termasuk dimensi rekayasa, untuk mengatasi masalah apa kebijakan publik perlu diterapkan.

Prospek Lulusan Teknik Mesin                                                    

Sejalan dengan perkembangan sektor industri nasional, kebutuhan akan lulusan Teknik Mesin yang dapat menangani alat-alat industri yang ada juga akan meningkat. Seorang lulusan Teknik Mesin dapat menempati posisi pekerjaan di berbagai bidang seperti :

1. Bidang Perawatan Mesin
Produksi dari suatu perusahaan sangat bergantung pada perawatan mesin-mesin produksi maupun pada energi yang menggerakkan mesin-mesin produksi.Dari mulai pelumasan penggantian suku cadang yang sudah rusak sampai kepada pengontrolan produksi, semua itu dilakukan oleh seorang lulusan Teknik Mesin.
2. Bidang Industri Alat Berat
Lulusan Teknik Mesin dapat bekerja di industri alat-alat berat dan menempati posisi di berbagai divisi yang ada seperti divisi pengecoran, divisi rangka dan komponen, divisi perakitan, dan divisi desain.
3. Penguji Spesimen Produksi
Pada bidang ini seorang lulusan Teknik Mesin bertugas menguji spesimen hasil produksi, dan menentukan proses yang tepat untuk menghasilkan bahan dengan kekuatan sesuai kebutuhan penggunaannya.
4. Bidang Pemerintahan, Akademis, dan Lembaga Penelitian
Di berbagai departemen pemerintahan pusat riset dan pengembangan teknologi milik pemerintah, seperti BPPT dan IPTN.Lulusan teknik mesin juga dapat berprofesi sebagai dosen baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
5. Bidang Lainnya
Lulusan Teknik Mesin juga bisa bekerja di perusahaan pembangkit listrik, seperti PLTA, PLTU, dan PLTG serta perusahaan minyak dan gas bumi, seperti Pertamina juga selalu membutuhkan lulusan Teknik Mesin.Lulusan Teknik Mesin juga dapat berprofesi sebagai konsultan bagi perusahaan-perusahaan manufaktur, dan lain-lain.

Prospek Profesi Lulusan Teknik Mesin          
  1. Maintenance Engineer.
  2. Reservoir Engineer.
  3. PLC Design Engineer.
  4. Structural Engineer.
  5. Mechanical Consultants.
  6. Piping Engineer.
  7. Propulsio Engineer.
  8. Combustion Engineer.
  9. Corrosion Specialist/Engineer.
  10. Steam/Generator Parts Engineer.
  11. Modeling/Drafting Engineer.
  12.  Instrumentation Engineer.
  13. HVAC System Engineer.
  14. Gas Turbine Application Engineer.
  15. Engine Component Engineer.
  16. NDT (Non-Destructive Test) Engineer.
  17. Casting Design Engineer.
DAFTAR PUSTAKA


http://www.catifo.com/2015/10/definisi-etika-profesi-etika-profesi.html      

http://fadhilla-rendy.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-etika-profesi-pada-bidang.html

www.wikipedia.com 


STANDAR TEKNIK

1.  Pengertian Standar Teknik

Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.
Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk.


2.   Penggunaan Standard Teknik

Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll) memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.
Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam toleransi yang diinginkan.


3.   Macam-Macam Standar Teknik

a.     ASME (American Society of Mechanical Engineers)

ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.” Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.”  ASME demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara,
ASME adalah hari ini multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia.  Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia.  ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.
ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.
Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya ASME Press,  menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.

Nilai-nilai inti meliputi:

Merangkul  integritas dan perilaku etis Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orangMemelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusiaMemfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknikMempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknikMenghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahanMeningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur


b.     ANSI (the American National Standards Institute)

American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap sektor.
Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.


c.     ASTM (American Standard Testing and Material)

ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.

Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :
Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek standar. Metode Uji Standar, yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar Spesifikasi. Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti Metode Uji Standar, tidak menghasilkan hasil. Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi tertentu. Klasifikasi Baku, yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti asal, komposisi, sifat, atau penggunaan. Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar lain yang disepakati.


d.     TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association)

The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.
Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur. TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru, mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.


e.     API (American Petroleum Institute)

API atau American Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and Distribution, serta industri lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industri Minyak dan Gas Alam dunia.
Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, hukum, dan peraturan; penelitian dampak ekonomi, toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan sertifikasi standar industri; dan penjangkauan pendidikan API baik dana dan. melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri minyak bumi The CEO saat ini adalah Jack Gerard.
PI mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, dan produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota.
Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industri Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industri secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.


f.     JIS  (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)

Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang.
Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasi untuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921. Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materil.
Organisasi  Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang  (JES baru) dibentuk.   Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda”  (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang.  Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkan sertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.


g.     DIN (Deutsches Institut für Normung)

Deutsches Institut für Normung (DIN , dalam bahasa Inggris, the German Institute for Standardization) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu Standar DIN, meliputi hampir setiap bidang teknologi .
DIN Didirikan pada tahun 1917 sebagai Normenausschuß der Deutschen Industrie (NADI , ” Komite Standardisasi Industri Jerman ”) , NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß (DNA , ” Komite Standarisasi German ”) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi sekarang berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu, tidak hanya untuk produk industri. Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches Institute für Normung , atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai badan nasional standar resmi , yang mewakili kepentingan Jerman di tingkat internasional dan Eropa.
Akronim , ‘DIN,‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm (” Standar Industri Jerman ”). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ”NADI”. NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm (Deutsche Industrienorm). Sebagai contoh, standar pertama kali diterbitkan adalah ‘DI – Norm 1‘ (tentang pin peruncing) pada tahun 1918. Banyak orang masih mengasosiasikan DIN keliru dengan yang lama DI – Norm konvensi penamaan. Salah satu yang paling awal  dan mungkin yang paling terkenal, adalah DIN 476 – standar yang memperkenalkan ukuran kertas A -series tahun 1922 – yang diadopsi pada tahun 1975 sebagai Standar Internasional ISO 216. Contoh umum dalam teknologi modern termasuk DIN dan mini – DIN konektor. Penunjukan standar DIN menunjukkan asal-usulnya (# menunjukkan angka) :
DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikansi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju status internasional. E DIN # adalah rancangan standar dan DIN V # adalah standar awal. DIN EN # dipakai untuk edisi Jerman standar Eropa. DIN ISO # digunakan untuk edisi Jerman standar ISO. ISO DIN ID # digunakan jika standar ini juga telah -adopted sebagai standar Eropa .
Contoh standar DIN
DIN 476 : ukuran kertas internasional (sekarang ISO 216 atau DIN EN ISO 216 )DIN 946 : Penentuan koefisien gesekan rakitan baut/mur dalam kondisi tertentu. DIN 1451 : jenis huruf yang digunakan oleh kereta api Jerman dan pada rambu lalu lintas. DIN 4512 : Definisi kecepatan film , sekarang digantikan oleh ISO 5800 : 1987 , ISO 6 : 1993 dan ISO 2240 : . 2003DIN 31635 : transliterasi dari bahasa Arab. DIN 72552 : nomor terminal listrik di mobil.


h.      BSI

BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional. Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS). BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan.


 i.      SNI  (Standar Nasional Indoesia)

Salah satu contoh standart teknik adalah SNI (Standard Nasional Indonesia). SNI adalah satu – satunya standard yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
Openess : Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI; Transparency : agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya; Consensus and impartiality : agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil; Effectiveness and relevance : memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Coherence : Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; Development dimension (berdimensi pembangunan) : agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Contoh Standard Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standard. Standard nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode standard (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.
ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan kepada sumber daya berlanjut oleh jaringan ISSN.

Susunan ISSN :
ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi paling kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit terakhir dapat menjadi digit cek. Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10. ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua kelompok yang masing – masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hugung. Contoh : ISSN 0251 – 1479.

Pemberian ISSN
ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN adalah lembaga kolektif yang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan regional yang menjalankan administrasi pemberian ISSN.Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN ke Register ISSN oleh pusat dalam jaringan ISSN yang mendaftar sumber daya berlanjut.Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana ditentukan dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh jaringan ISSN pada saat pendaftaran. Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan untuk setiap edisi. Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau perubahan besar lain seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru harus diberikan dan judul kunci baru harus dibuat.ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti atau digunakan lagi untuk terbitan lain.Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam ISSN Manual.Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau dianggap sebagai bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya.


DAFTAR PUSTAKA :





https://qolilwicaksono12.wordpress.com/2015/11/26/standar-teknik-dan-manajemen/