Kamis, 03 November 2016

DAMPAK LINGKUNGAN PADA PABRIK ROTI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas softskill , pengetahuan tentang dampak perindustrian sebuah pabrik roti terhadap lingkungan sekitar. Dimana sekarang ini sebenarnya sudah lumayan banyak perindustrian roti rumahan ataupun pabrik. Tentu dengan adanya usaha tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran di Lingkungan sekitar pabrik tersebut.
Dalam tugas pembuatan makalah ini, kami memilih dampak Pabrik roti terhadap lingkungan sekitar karena dalam pandangan kami, sebuah pabrik roti selain menghasilkan dampak positif terhadap lingkungan, pasti mempunyai dampak negatifnya pula untuk masyarakat. Dimana sebuah perindustrian pasti akan menghasilkan limbah ataupun polusi baik suara ataupun udara.   

1.2.  Tujuan Penulisan

Sebagai pengetahuan macam-macam dampak positif ataupun positif dari sebuah Perindustrian.

1.3.  Ruang Lingkup
               
Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek dampak negatif dan positif suatu perindustrian.

BAB II
ISI

Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Positif
Pembangunan dan perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak positif maupun negative. Dampak positif pembangunan industri merupakan kondisi perubahan dalam masyarakat akibat adanya pembangunan industri yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya. 
  • Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk, dimana sebelum adanya industri sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu bara dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas. 
Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah untuk di jangkau1.
  •  Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah. Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang tersedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya dapat dimanfaatkan langsun oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagikeluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menujukota kecamatan atau kota kabupaten.

Dampak Negatif
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang berdampak positif namun di sisi lain juga membawa perubahan yang berdampak negatif, dampak negatif tersebut antara lain terjadinya pencemaran terhadap lingkungan sekitar industri seperti polusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara. Selain pencemaran lingkungan dampak negatif yang terjadi antara lain adanya potensi konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli desa dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan khususnya di sektor industri. 
  • Pencemaran Lingkungan
Dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah, dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas industri.
  • Pencemaran Air Bersih 
Upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi atau memperkecil terjadinya resiko pencemaran linkungan memang tidak sepenuhnya menjamin untuk tidak adanya masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi mengenai air sumur penduduk yang terkontaminasi dengan limbah yang berasal dari perusahaan. Kapasitas limbah yang cukup banyak sementara kualitas dan kapasitas penampung limbah kurang memadai akibatnya limbahmenyerap dalam tanah sampai ke air sumur masyarakat.
  • Polusi Kebisingan Suara 
Selain pencemaran terhadap air sumur penduduk, pencemaran juga terjadi akibat kebisingan suara yang dihasilkan oleh aktifitas produksi yang melebihi batas. Salah satu cara menguranginya adalah dengan melakukan perbaikan kualitas bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan menambah pepohonan di sekitar pabrik.
  • Polusi Udara 
Pencemaran lingkungan yang juga terjadi adalah polusi udara, dimanapolusi tersebut berasal dari kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang pembuangan limbah asapnya melalui cerobong perusahaan, terutama perusahaan yang dalam produksi lebih banyak melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi udara dihasilkan dari kegiatan industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya truk-truk perusahaan yang berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk mengangkut hasil produksi perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak dan menimbulkan debu-debu tebal di jalan.

Selain itu , Limbah industri nya juga masih mempunyai nilai ekonomis yaitu.
  1. Limbah produksi seperti sisa cake dan tart dapat di olah kembali menjadi adonan pralin kemudian di cetak dan didinginkan di dalam pendingin sudah menjadi tart dengan variasi baru. 
  2. Limbah putih telur, dapat digunakan untuk membuat beraneka macam brownis dan cake oleh warga sekitar dan bisa di jual kembali. 
  3. Limbah roti di jual pada warga sekitar untuk digunakan sebagai pakan ternak. Karena sejatinya Limbah padat industri bakery (roti) merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandungkarbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk formulasi. Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. 
  4. Limbah Kacang-kacangan, serealia, biji-bijian dan lain lain bisa di jadika  sebagai olahan pakan penguat atau konsentrat yang terbentuk sebagai tepung. Pakan yg mudah di cerna karena pakan penguat atau konsentrat terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (Karbohidrat). 
  5. Limbah industri bakery selanjutnya yang masih memiliki nilai ekonomis adalah cangkang telur. Cangkang telur di kumpulkan dan di jual ke warga sekitar atau pengepul untuk di jadikan salah satu bahan kerajinan tangan seperti lukisan dengan kanvas atau lukisan pada botol kaca yang bisa di jual kembali dengan harga jual yang lebih tinggi.

Dan adapun Cara Pengolahan Limbah Roti Sebagai Berikut :

Proses Pengelolaan Limbah Industri Roti
Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian terhadap lingkungan sekitar. Tidak adanya pengelolaan terhadap limbah dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah :
  1. pencemaran saluran air oleh limbah cair.
  2. penyumbatan drainase jalan.
  3. dapat menimbulkan bau busuk.
  4. dapat tergenang jika terjadi banjir.
Limbah industry bakery dapat berupa limbah cair maupun limbah padat. Proses pengelolaan limbah cair dan limbah padat pada industry bakery adalah sebagai berikut :
  • Pengelolaan Limbah Cair 
Pengelolaan limbah cair bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, serta penyisihan unsure hara berupa nitrogen dan fosfor. Secara umum pengolahan limbah cair dibedakan menjadi tiga, yaitu : pengolahan primer, pengolahan sekunder dan pengolahan tersier. Pengolahan primer merupakan pengolahan secara fisik untuk meyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan. Pengolahan primer berupa penyaringan kasar, dan memisahkan bahan inert seperti butiran pasir atau tanah. Pengolahan sekunder merupakan proses biologis. Pengolahan secara biologis pada prinsipnya adalah pemanfaatan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri dan protozoa. Mikroba tersebut mengkonsumsi polutan biodegradable dan mengkonversi polutan menjadi karbondioksida, air dan energi untuk pertumbuhannya. Kondisi lingkungan pada pengolahan sekunder harus diatur guna mengoptimalkan pertumbuhan mikroba. Sistem pengolahan limbah cair secara aerobik dapat menggunakan sistem lumpur aktif (activated sludge), Rotating Biological Contractor (RBC) dan kolam oksidasi. Pengolahan sekunder dapat menurunkan kandungan BOD dan TSS pada limbah cair, akan tetapi efluen masih mengandung ammonium dan fosfor dalam bentuk terlarut. Ammonium atau ammonia merupakan nutrisi bagi biota air, sehingga jika limbah cair mengandung ammonia, maka akan terjadi pertumbuhan biota air yang berlebihan sehingga menimbulkan pendangkalan badan air. Hal demikian harus dikendalikan dengan pengolahan tersier pada limbar cair. Sistem yang dapat digunakan dalam pengolahn tersier adalah filtrasi pasir, eliminasi nitrogen (nitrifkasi dan denitrifikasi) dan eliminasi fosfor. Setelah melakukan pengolahan Sekunder, selanjutnya dilanjut ke pengolahan tersier yaitu limbah cair dialirkan ke IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah).
  • Pengelolaan Limbah Padat  
Salah satu perusahaan bakery di Indonesia yaitu PT Mirota Indah Indonesia menghasilkan limbah padat yang cukup besar. Limbah produksi seperti sisa cake dan tart di olah kembali menjadi adonan pralin kemudian di cetak dan didinginkan menjadi tart dengan variasi baru ; limbah putih telur digunakan untuk membuat beraneka macam brownis dan cake ; limbah roti di jual pada konsumen untuk digunakan sebagai pakan ternak. Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk formulasi. Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Bahaya kandungan protein pada roti
Tepung bahan roti tawar umumnya memiliki kandungan protein jahat atau glutten yang sangat tinggi. Jenis protein ini dapat menimbulkan sakit perut hingga diare. Selain itu, tepung putih yang merupakan bahan utama pembuat roti tawar umumnya sudah kehilangan nutrisi, sehingga jikapun sobat konsumsi sebanyak apapun, tetap saja sobat tidak akan mendapat manfaat darinya. 
  • Kadar Natrium Tinggi
Roti tawar putih memiliki kandungan natrium yang sangat tinggi. Natrium dalam jumlah banyak ini, apabila masuk ke tubuh terus-menerus maka akan berkontribusi menyebabkan penyakit jantung. Selain itu, kadar garam dalam darah juga akan meningkat sehingga berisiko menimbulkan berbagai penyakit mematikan. 
  • Nol Nutirisi
Roti tawar putih ternyata tidak memiliki nutrisi apapun. Hal ini terjadi karena selama proses pembuatan, tepung roti tawar kehilangan asupan vitamin dan nutirisi yang terkandung seperti vitamin B dan E, seng, dan asam folat. Hilangnya nutrisi ini membuat roti tawar putih menjadi makanan yang hanya bisa mengganjal perut. 
  • Mengandung Banyak Fruktosa 
Fruktosa merupakan jenis gula yang banyak terdapat dalam berbagai makanan olahan. Hampir semua jenis roti mempunyai kandungan gula fruktosa, namun roti tawar putihlah yang mempunyai kandungan fruktosa paling tinggi. Kandungan fruktosa ini mempunyai dampak buruk bagi kesehatan terutama yang berkaitan dengan ginjal dan darah. 
  • Bisa Sebabkan Diabetes
Amylum dalam roti tawar putih yang masuk ketubuh akan terpecah oleh enzim pencernaan dan dirubah menjadi senyawa glukosa. Senyawa ini akan dengan cepat memasuki aliran darah dan menyebabkan kadar gula darah melonjak. Jika dibiarkan terus-menerus, maka bisa saja muncul penyakit mematikan seperti diabetes.
  • Tinggi Karbohidrat Tapi Miskin Serat
Kandungan karbohidrat yang sangat tinggi dalam roti tawar putih, berpotensi mengakibatkan hiperkarbohidrat atau kelebihan karbohidrat dalam tubuh. 
Jika dibiarkan, maka bisa berpotensi menyebabkan gangguan fungsi kognitif otak, seperti menurunnya kecerdasan dan daya ingat, atau bahkan alzheimer. 
Selain itu, kandungan serat yang sangat terbatas, akan menyebabkan berbagai gangguan pencernaan.
  • Mengenyangkan, Tetapi Tidak Bertahan Lama
Ada beberapa sumber yang bilang bahwa memakan roti tawar tidak akan mengenyangkan. Menurut saya, hal ini salah. Roti tawar putih tetap bisa mengenyangkan perut sobat, hanya saja rasa kenyang tersebut tidak akan bertahan lama. Artinya, sobat akan kembali lapar begitu cepat setelah memakan roti tawar. 
  • Membuat Cepat Gemuk
Mengkonsumsi roti tawar saat diet adalah pilihan yang salah. Alasannya karena, roti tawar mengandung banyak sekali kalori yang berpotensi meningkatkan berat badan. Jadi, bagi sobat yang sedang diet atau tidak ingin berat badannya naik, maka harus berhenti makan roti tawar putih sekarang juga. 
  • Sukar Dicerna
Minim serat dan kandungan glutten yang sangat tinggi membuat roti tawar sulit untuk dicerna. Selain itu, roti tawar juga tidak mempunyai kandungan enzim yang bisa membantu memecah karbohidrat dan lemak agar mudah dicerna.
  •  Buruk untuk Kesehatan
Melihat berbagai kerugian diatas, akhirnya bisa saya simpulkan bahwa secara umum, memakan roti tawar putih adalah pilihan yang buruk bagi kesehatan. Manfaat roti tawar putih dirasa tidak sebanding dengan kerugian yang diakibatkannya. 

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan & Saran : Dapat mengurangi jumlah pengangguran di indonesia karena perusahaan kecil seperti pabrik roti sangat membantu/mempermudah pendapatan hasil kerja. Sebagian besar keberhasilan usaha, khususnya usaha kecil sangat ditentukan oleh kemampuan pengusaha dalam memanajement, salah satunya adal manajement keuangan dengan cara menerapkan metode pembukuan, agar tidak tergabung antara pengeluaran untuk pribadi dengan pengeluaran untuk produksi, sehingga penulis menyarankan agar pengusaha menerapkan pembukuan guna untuk kemajuan usaha “ Pabrik Roti“ kedepannya.

Rabu, 12 Oktober 2016

PROSES PEMBUATAN ROTI

Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Dalam beberapa budaya, roti dipandang sangat penting sehingga menjadi bagian ritual keagamaan.
Ada banyak jenis roti:                
Roti yang biasa kita makan saat ini mempunyai sejarah yang panjang. Ribuan tahun lalu saat manusia masih hidup secara nomaden, gandum dimakan begitu saja tanpa diolah terlebih dulu. Melalui perkembangan jaman, gandum ditumbuk dan diolah dengan air sehingga membentuk semacam pasta. Pasta tersebut kemudian dibakar dan menjadi lebih keras dan tahan lama. Jika ditelusuri lebih jauh lagi, menurut informasi salah satu produsen roti terkemuka di Indonesia, roti berasal dari bangsa Mesir.
Mereka mengolah roti dari air, tepung dan ragi lalu dicampur dan diuleni oleh para budak dengan cara diinjak-injak kemudian dibakar dalam tungku berbentuk kerucut. Bangsa Yunani mengadaptasi proses pembuatan roti dari bangsa Mesir, kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan penjuru dunia. Kini roti dapat didapatkan di manapun oleh siapapun juga.
Setelah mengetahui sejarah tentang roti, mari kita pelajari beberapa tahapan dalam pembuatan roti. Mengetahui tahap-tahap ini memegang peranan penting dalam pembuatan roti di samping pengetahuan tentang bahan dan peralatan yang digunakan. Untuk membuat roti berkualitas perlu proses yang panjang dalam pembuatannya. Pada umumnya cara membuat roti secara komersil memakai beberapa metode yaitu straight dough (metode langsung), sponge and dough (sistem biang), no time dough (sistem cepat) dan terakhir dough and break. Metode terakhir ini berkembang di Negara-negara Asia termasuk Indonesia.

Cara membuat roti

Biasanya secara garis besar, cara membuat roti dibagi menjadi 15 tahapan:
  1. Pemilihan bahan
  2. Penimbangan bahan
  3. Pengadukan
  4. Fermentasi awal
  5. Penimbangan adonan
  6. Pembulatan adonan
  7. Fermentasi kedua
  8. Penghilangan gas pada adonan
  9. Pencetakan adonan
  10. Fermentasi akhir
  11. Pembakaran
  12. Mengeluarkan roti dari panggangan
  13. Pendinginan
  14. Packing

PEMILIHAN BAHAN

Gunakan bahan bersertifikat halal dan berkualitas baik. Bahan yang digunakan sebaiknya dalam kondisi cukup dan disimpan dalam kondisi baik

PENIMBANGAN BAHAN

Timbang dengan teliti dan tepat. Hindari menakar bahan menggunakan sendok atau cangkir. Pastikan kandungan air dalam adonan tidak kurang atau berlebihan sehingga roti tidak bantat atau lembek

PENGADUKAN

Sebelum air dan mentega dimasukan sebaiknya seluruh bahan kering melalui proses airasi (diaduk dulu) selama 5 menit supaya air dapat dimasukan secara optimal. Campur semua bahan secara merata untuk hidrasi sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk gluten, pelunakan gluten dan mampu menahan gas dengan baik. Lama pengadukan disesuaikan dengan kandungan protein dalam tepung terigu karena semakin tinggi proteinnya maka proses pengadukan semakin lama, demikian juga sebaliknya. Proses ini menghabiskan waktu sekitar 30 hingga 45 menit.

FERMENTASI AWAL

Tahapan penguraian gula menggunakan ragi dibagi menjadi:
  • Gas CO2 : adonan mengembang
  • Alkohol : memberikan aroma pada roti
  • Asam : memberikan rasa dan melunakan gluten
  • Panas : suhu meningkat selama fermentasi
Waktu yang dihabiskan fermentasi awal sangat bergantung dari jumlah adonan dan orang yang mengerjakan. Selama pengistirahatan, tutup adonan menggunakan plastic supaya adonan tidak kering. Proses ini menghabiskan waktu sekitar 10-20 menit.

PENIMBANGAN

Bagi adonan sesuai berat yang diinginkan menggunakan timbangan yang benar. Jika menggunakan alat pembagi maka setelah ditimbang, bagi adonan menjadi beberapa bagian.

PEMBULATAN

Usahakan supaya terbentuk lapisan keras di permukaan adonan supaya dapat menahan gas yang dihasilkan. Haluskan tekstur roti supaya pekerjaan selanjutnya lebih mudah

FERMENTASI KEDUA

Pada tahapan ini terjadi pelunakan gluten pada adonan dan berguna untuk mempercepat fermentasi berikutnya. Tutup adonan dengan plastic supaya tidak kering. Lama proses ini adalah sekitar 10 hingga 15 menit.

PEMBUANGAN GAS PADA ADONAN

Tekan-tekan adonan supaya gas di dalam adonan dapat dikeluarkan dan serat roti menjadi halus merata.

PEMBENTUKAN ADONAN

Bentuk roti sesuai keinginan. Untuk roti manis dapat diisi dengan aneka isian namun hindari penggunaan minyak dan air terlalu banyak supaya roti tidak terbuka. Untuk roti tawar usahakan proses pengulungan dan pembentukan roti dalam keadaan padat dan rapat serta posisi sambungan berada dibawah adonan

PENCETAKAN

Untuk roti tawar, masukan adonan ke dalam cetakan dan untuk roti manis adonan diletakan di atas loyang. Sebelumnya loyang telah diolesi minyak atau gunakan lapisan kertas minyak supaya tidak lengket. Saat penyimpanan, usahakan adonan memiliki ruang untuk pemanasan bagian sisi roti dan tidak menempel antara satu dengan yang lainnya.

FERMENTASI AKHIR

Fermentasi terakhir dalam cara membuat roti ini dilakukan supaya adonan mengembang hingga mencapai kualitas dan bentuk maksimal. Dilakukan pada tempat dengan panas sekitar 35 – 40 derajat celcius dan kelembapan ruangan stabil di 80 – 85%. Untuk lebih memudahkan dapat menggunakan hygrometer atau thermometer ruang.

PEMBAKARAN

Pastikan suhu oven sesuai dengan jenis roti yang dibakar. Lamanya pembakaran biasanya ditentukan oleh jenis oven, bahan loyang, jenis roti dan pemakaian gula dalam adonan misalnya untuk roti tawar dipanggang dalam suhu 200 derajat celcius dalam Loyang tertutup selama 30-40 menit  atau dengan Loyang terbuka selama 25-30 menit sedangkan roti manis dipanggang dalam suhu 180 derajat celcius; ukuran 40-60 gram dipanggang maksimum 15 menit sedangkan ukuran 15-20 gram dipanggang 5-10 menit.

MENGELUARKAN ROTI DARI PANGGANGAN

Jangan paksa mengeluarkan roti tawar atau yang didalam cetakan. Tunggu sekitar 30 detik setelah keluar dari oven. Untuk roti manis keluarkan dari panggangan secara hati-hati karena roti masih dalam keadaan lembut dan empuk

PENDINGINAN

Dinginkan roti pada suhu ruang sekitar 45-90 menit dan letakan roti pada rak pendingin supaya panas roti menyebar ke segala arah. Suhu roti tawar yang hendak dipotong sebaiknya sekitar 30-32 derajat celcius.

PACKING

Tahapan terakhir cara membuat roti adalah packing atau pembungkusan. Pembungkusan roti sebaiknya dilakukan di ruangan bersih dengan ventilasi dan sirkulasi udara cukup. Hindari membungkus roti dalam kondisi panas supaya tidak cepat berjamur.

Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Roti